Selasa, 29 April 2014

Pengalaman merupakan proses pembelajaran


hi guys pada blog saya hari ini saya ingin sharing tetang kegiataan di kelas teknik wawancara kemarin. Kelas kami kemarin dihadirkan 3 orang alumni kakak kelas dari untar yang sekarang sedang menjalani karir yang bagus diberbagai bidang yang berbeda.
How’s suprisingly mereka sharing banyak banget yang bisa kita ambil pelajarannya scara kita masih sangat junior dan masih perlu untuk belajar banyak dari yang lebih berpengalaman.
Mereka yang dihadirkan kemarin merupakan anak-anak bimbingan dosen kami tercinta Ibu Henny Wirawan yang memiliki pengalaman-pengalaman bersama Ibu Henny yang menguras air mata (katanya) dan mereka hadir pada kelas teknik wawancara dengan sangat bersemangat smapai-sampai ada yang mengambil cuti untuk berbagi sharing dengan kami sebagai junior mereka.

Sharing pertama diberikan oleh Ibu Dinda, beliau merupakan alumni dari S1 untar dan S2 untar dengan mengambil klinis dewasa. Beliau mengatakan dengan mengambil klinis dewasa ia dapat melakukan intervensi secara personal.
Beliau bekerja disebuah perusahaan pertambangan nikel di Raja Ampat Papua  dimana disana itu merupakan kepulauan yang tidak ada sinyal handphone dan juga semuanya serba sendiri dan seadanya. Beliau ditugaskan untuk bekerja dan tinggal di Raja Ampat untuk melakukan assessment kepada karyawan-karyawan yang bekerja di perusahaan tambang nikel tersebut. Saat menjalankan tugas assessment tersebut beliau mengatakan banyak faktor yang harus diperhatikan untuk melakukan assessment pada karyawan di raja ampat tersebut karena mereka mempunya cara bicara yang berbeda dan memiliki budaya yang harus dipertimbangkan dalam melakukan assessment. Sebelum melakukan assessment Ibu Dinda mengatakan harus ada pendekatan kepada mereka dulu, itu yang dinamakan membina rapport. Membina rapport nya juga berbeda dari wawancara pada umumnya, karena mereka merupakan masyarakat dipinggir pantai jadi melakukan pendekatannya dengan cara bergabung ketika mereka sedang memancing, berenang, atau makan bersama. Sembari melakukan kegiatan bersama Ibu Dinda juga melakukan wawancara secara santai dengan mereka.
Jadi dalam sharing ini dapat diambil kesimpulan:
1.       Setting wawancara tergantung oleh situasi tempat
2.       Wawancara dapat dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya wawancara santai (karyawan lokal raja ampat tidak terbiasa dengan meja,bangku, kursi atau ruangan formal)
3.       Perhatikan latar belakang subyek
4.       Perhatikan budaya subyek
5.       Mejalin rapport yang baik dengan subyek agar informasi yang didapatkan banyak
Sharing yang kedua diberikan oleh Bapak Bambang, Beliau merupakan lulusan S1 untar yang tentu saja mahasiswa bimbingan Ibu Henny dong. Beliau sekarang bekerja disebuah perusahaan asuransi bagian recruitment dan developing. Awalnya beliau bekerja pada developing disebuah perusahaan lain dan suatu ketika beliau ditawari menjadi developing and recruitment, disitu ia bimbang ingin  yang aman-aman saja sebagai developing atau mengambil tantangan sebagai recruitment dan developing, dan akhirnya ia memutuskan untuk mengambil tantangan tersebut. Dengan keinginan yang keras untuk belajar maka karir beliau diperusahaan tersebut terus meningkat dan selalu mencari orang yang bisa mengajarkan ia banyak hal.
Jadi dalam sharing ini saya dapat mengambil kesimpulan
  • 1.       Harus mau terus belajar dalam segala hal
  • 2.       Harus selalu berhati-hati ketika memilih karyawan untuk posisi yang sesuai
  • 3.       Harus berani mengambil kesempatan
  • 4.       Banyakin pengalaman karena pengalaman dapat mengajarkan kita banyak hal yang berharga
  • 5.       Belajar dari orang yang bijaksana
  • 6.       Mengklarisikasi kejanggalan dalam wawancara recruitment karyawan, jangan sampai kelak malah karyawan tersebut membawa masalah untuk perusahaan
  • 7.       Harus menguasai teknik wawancara yang baik agar informasi yang didapatkan tidak bias


Sharing yang ketiga diberikan oleh Bapak Samuel Adam. Beliau merupakan lulusan S1 untar dan S2 untar yang mengambil profesi PIO. Katanya beliau sangat suka klinis dewasa dan PIO, namun karena pada saat itu beliau kuliah sambil kerja dan klinis dewasa tidak ada kuliah malam nya jadinya beliau mengambil PIO. Beliau bekerja diperusahaan minuman beralcohol ternama di Indonesia sebagai kepala seluruh cabang di Indonesia. Huaaa hebat sekali yah. Di mangatakan bahwa teknik wawancara harus terus di asa dan di kembangkan dan wawancara dalam perusahaannya terkadang melakukan wawancara di tempat-tempat santai seperti coffee shop itu dilakukan guna membina rapport.  

Jadi kita harus memperlajari banyak hal untuk mencapai kesuksesan dan harus berani mengambil tantangan.
sekian blog saya untuk edisi ini :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar